Just Droping To say HI !!!!DesiSmileys.com

Rabu, 08 Januari 2014

TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI PERILAKU KONSUMEN
Ada Beberapa Factor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen:
1.    Perilaku eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas social,kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat dalam selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat.

2.    Perilaku internal
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi,sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilakuseseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusiadiperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman.

Pendekatan Perilaku Konsumen
1.    Pendekatan cardinal
Pendekatan cardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal. Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.

Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:
1.    Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.

2.    Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
3.    Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan
konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
4.    Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
5.    Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari
sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang
dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.

2.    Pendekatan ordinal
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

Asumsi dari pendekatan ini adalah:
1.    Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
2.    Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
3.    Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
4.    Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
5.    Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
6.    Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih
disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C


Persaman dan perbedaan:
·         Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
·         Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama.
Pendekatan Indefferen Curve
Definisi: Indifference curve adalah konsumsi (atau pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.
Asumsi-asumsi kurva indiferen:
v  Konsumen mendapat kepuasan dari barang-barang yang di konsumsinya.
v  Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tnduk kepada kendala anggaran yang ada
v  Konsumen memepunyai suatu skala preferensi
v  Marginal rate of substitution (MRS) akan menurun setelah melampaui suatu tingkat utilitas tertentu.
Cirri-ciri kurva indeferen
·         Makin kekanan atas makin tinggi tingkat kepuasannya
·         Kurva indeferen tidak berpotongan satu sama lain
·         Kurva indeferen berslope negative
·         Kurva indeferen cembung kea rah origin
Karakteristik kurva indeferens:
Ø  Menunjukan kepuasan sama diantara semua produk yang dikonsumsi
Ø  Preferensi kepuasan konsumen bertingkatsecara konsisten
Ø  Kepuasan konsumen ditandai dengan semakinbanyaknya barang yang dikonsumsi
Ø  Kepuasan konsumen yang dicapai dari setiap kombinasi yang menghasilkan kepuasan total.
Bentuk dari Kurva Indeferen
Kurva Garis Anggaran
Garis anggaran adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Dapat dirumuskan dengan :
BL= Px.Qx+ Py.Qy
Keseimbangan Konsumen
·         Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi
·         Keseimbangan konsumen tercapai jikakonsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.
·         Keseimbangan tercapai pada saat kurva anggaran  (tk.kemampuan) bersinggungan dg kurva indeverens  (menggambarkan tingkat kepuasan )
·         Syarat Keseimbangan:
1.    MUx/Px =MUy/Py =.= MUn/Pn
2.    Px Qx + Py Qy +……..Pn Qn =M

MU          = marginal utility
P             = harga
M            = pendapatan konsumen





Bentuk Kurva Marginal Rate Substitution
Pengaruh Perubahan Konsumen Terhadap Perubahan Harga
a)    Price Consumption Curve (PCC)
kombinasi barang atau jasa yang dikonsumsi oleh konsumen yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkat harga.
b)  
 
Kurva permintaan konsumen dari titk-titk PCC, yang menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.










Efek Pendapatan dan Efek Substitusi

       Efek Substitusi, bilamana terjadi kenaikan harga barang X akan menyebabkan naiknya permintaan barang Y.
       Efek Pendapatan, Naiknya harga barang X berakibat penurunan relatif pendapatan konsumen.



Fungsi Permintaan


Fungsi permintaan ( demand function) adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Maka dapat disusun fungsi permintaan umum, sebagai berikut:
          Qd  = f ( Pq, Ps.i, Y, S, D)
di mana :
Qd  = jumlah barang yang diminta
Pq   = harga barang itu sendiri
Ps.i  = harga barang substitusi ( i = 1,2,…,n)
Y    = pendapatan
S    = selera
D   = jumlah penduduk



Konsep Elastisitas

Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variable dengan perubahan variable lainnya.Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan.
Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum
membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumenatau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya.
Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas.

4 konsep elastisitas yang biasa dipakai dalam teori ekonomi mikro

·         Elastisitas harga permintaan
Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.
KRITERIA UKURAN
 Ed > 1 : Elastis
 Ed < 1 : In Elastis
 Ed = 1 : Unitary
 Ed = 0 : In Elastis Sempurna
 Ed = ~ : Elastis Sempurna
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan
a)    Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.
b)   Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
c)    Jangka waktu analisa.
d)    Jenis barang.

·         Elastisitas penawaran
Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah
barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah sebagai berikut (elastisitas busur):
Q2 – Q1
         ½ (Q2+Q1)
Es =   P2 – P1     
½ (P2 + P1)

ΔQ
       ½ (Q1+Q2)
Es =  
ΔP
½ (P1+P2)

·         Elastisitas silang
Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang
lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang
berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.
 



Δ QX
½ (QX1 + QX2)
Es=
Δ PY
½ (PY1 + PY2)



·         Elastisitas pendapatan
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan
pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Δ Q
½ (Q1 + Q2)
Ey=
Δ I
½ (I1 +I2)


Contoh Elastis :
-Laptop
-Perhiasan
-Kendaraan
Contoh In elastis :
-Bahan baker
-Makanan







Tidak ada komentar:

Posting Komentar