6 Langkah Menjadi
Pendengar yang Baik
Bloggers
ingin menjadi pendengar
yang baik ?Tentu saja iya ,
karena menjadi
pendengar yang baik merupakan modal dalam berbagai posisi, sebagai teman, pasangan,
atau rekan kerja.
Seorang pendengar yang baik tidak hanya ingin mengetahui seperti apa cerita
yang akan dibagi oleh lawan bicaranya, namun juga menghargai keinginan setiap
orang, yaitu keinginan untuk didengar.
Untuk menjadi seorang pendengar yang baik, berikut ini tips yang dapat Anda coba.
1. Fokus pada lawan bicara
Sesibuk apapun Anda, hentikan sementara sifat multitasking
saat sedang mendengarkan lawan bicara. Tunjukkan bahwa Anda fokus pada apa yang
sedang dibicarakan. Simpan dulu ponsel Anda, abaikan dulu bunyi ringtone yang
mengganggu pembicaraan (kecuali jika benar-benar urgent, tentunya), dan
pastikan Anda tidak melewatkan sedikitpun bahan obrolan.
2. Hindari Memotong
Pembicaraan
Memotong dan menyela pembicaraan bukan hal yang baik
untuk dilakukan, terutama saat obrolan semakin serius. Selain tidak menunjukkan
etiket yang baik, memotong pembicaraan juga tidak menunjukkan hormat Anda pada
lawan bicara. Tahan dan bersabarlah sampai lawan bicara menyelesaikan
kalimatnya.
3. Tunjukkan reaksi
Tunjukkan bahwa Anda mendengarkan ceritanya dengan menjaga kontak mata dan
melihat langsung pada lawan bicara. Tunjukkan pula reaksi Anda dengan ekspresi
wajah, seperti mengangguk atau mengernyitkan dahi.
4. Buka pikiran Anda
Cobalah posisikan diri Anda sebagai lawan bicara.
Rasakan apa yang dialaminya. Hindari terlalu banyak berasumsi dan menghakimi
dengan pola pikir yang sempit. Buka pikiran Anda atas kondisi yang dialaminya
secara keseluruhan, tidak hanya obrolannya saja.
5. Hindari fokus pada
diri sendiri
Saat lawan bicara mengeluarkan keluhannya, Anda
mungkin akan terdorong untuk menceritakan pengalaman yang sama yang Anda alami.
Ingat, fokus pembicaraan ialah lawan bicara Anda, bukan Anda. Jangan sampai
rekan Anda yang mau curhat, malah dicurhati balik oleh Anda.
6. Aktif merespon obrolan
Seorang pendengar yang baik tidak hanya akan
menyediakan telinga untuk lawan bicaranya. Dalam mendengarkan obrolan, Anda
juga harus aktif memberi respon. Tidak hanya sekedar “oh…” atau “ya, lalu?”
tapi sampaikan juga pendapat Anda tentang apa yang sedang dibicarakan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar