1. Buat
paper tentang salah satu FRANCHISING yang berhasil di Indonesia
· Pilih
dalam negeri atau luar negeri
· Minimal
3 halaman
2. Sebutkan
keuntungan dari usaha FRANCHISING tersebut bagi pemiliknya
3. Apa
dampak positif dan negative dari franchising tersebut bagi pertumbuhan ekonomi
di Indonesia
Bergabungnya
Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan
Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di
Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong
pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6%
dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan
35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas
(20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.
Perseroan
memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants International (YRI), sebuah
badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah perusahaan publik di Amerika
Serikat yang juga pemilik waralaba dari empat merek ternama lainnya, yakni
Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung
dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai
fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan
restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis
multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak
terkalahkan.
Memasuki
28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi KFC
sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk
mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan
restorannya dan hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan
ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan
outlet KFC yang ke 300 di Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada
bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri
tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di
78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil
penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun.
Produk
unggulan Perseroan, Colonel’s Original Recipe dan Hot & Crispy, tetap
merupakan ayam goreng paling lezat berdasarkan berbagai survei konsumen di
Indonesia. Sebagai produk unggulan lainnya, dalam beberapa tahun ini Perseroan
juga menawarkan Colonel Burger, Crispy Strips, Twister, dan yang baru-baru ini
diluncurkan, Colonel Yakiniku. Selain produk-produk unggulan ini, KFC juga
memenuhi selera lokal dengan menu pilihan lain seperti Perkedel, Nasi, Salad,
dan Sup KFC. Untuk memberikan produk bernilai tambah kepada konsumen, berbagai
menu kombinasi hemat dan bermutu seperti Super Panas dan KFC Attack terus
ditawarkan. Perseroan juga meluncurkan ‘Goceng’, yakni beberapa varian menu
seharga Rp. 5.000, untuk semakin menghadirkan penawaran bernilai tambah kepada
konsumen dan memberikan sesuatu yang berbeda dari merek KFC.
Perseroan
senantiasa memonitor posisi pasar dan nilai KFC secara keseluruhan,
mengevaluasi berbagai masukan dari konsumen untuk meningkatkan kualitas produk,
layanan, dan fasilitas yang tersedia di KFC. Semua informasi ini diperoleh
melalui survei rutin yang disebut Brand Image Tracking Study (BITS) dan CHAMPS
Management System (CMS), yang dilakukan oleh perusahaan survei independen. BITS
adalah survei untuk mengetahui persepsi konsumen dan brand image KFC sebagai
acuan dari merek utama lainnya di bisnis restoran cepat saji. Hasil dari BITS
menunjukkan bahwa KFC secara konsisten masih menempati posisi tertinggi di
benak konsumen untuk ‘Top of Mind Awareness’, dibandingkan dengan merek utama
lainnya. CMS adalah survei untuk menilai langsung kualitas produk, layanan, dan
fasilitas yang tersedia di KFC, dibandingkan dengan yang diharapkan.
Kinerja
Perseroan dalam pertumbuhan penjualan same store menjadikannya salah satu KFC
franchise market terbaik di Asia dengan pertumbuhan rata-rata 8,5% pada tahun
2007 dan akan terus mempertahankan posisi ini. Pengembangan merek yang kontinu
melalui strategi pemasaran yang inovatif, keunggulan operasional, dan
pertumbuhan dua digit yang konsisten dalam penjualan dan pengembangan restoran,
telah menganugrahi Perseroan berbagai penghargaan dari Asia Franchise Business
Unit dari Yum! Restaurants International.
Perseroan
berkomitmen tinggi untuk mempertahankan visi kepemimpinan dalam industri
restoran cepat saji, dengan terus memberikan kepuasan ‘Yum!’ di wajah konsumen.
Dukungan dari para pemegang saham, keahlian manajemen yang terbina baik,
dedikasi dan loyalitas karyawan, dan yang terpenting adalah kontinuitas
kunjungan konsumen, memastikan Perseroan dapat mencapai visi ini. Perseroan
percaya bahwa dengan menciptakan dan mengembangkan budaya yang mendalam dan
kuat dimana setiap karyawan memberikan perbedaan, menghidupkan ‘Customer and
Sales Mania’ di restoran-restoran KFC, memberikan perbedaan merek KFC yang
sangat kompetitif, menjalin kesinambungan proses dan hubungan antar karyawan,
dan meraih hasil-hasil yang konsisten, akan secara pasti membangun KFC bukan
saja menjadi merek yang paling digemari di Indonesia, juga KFC sebagai sebuah
perusahaan yang hebat.
KESIMPULAN
:
Dari
penjelasan diatas, Franchise itu merupakan duplikasi bisnis yang telah
sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu
lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus
jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang
telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis yang
memang telah teruji keberhasilannya. sebagai contoh yaitu usaha KFC ini
yang merupakan usaha franchise yang sudah mengalami kesuksesan dan sudah
terkenal dikalangan masyarakat di Internasional termasuk Indoneisa.
KEUNTUNGAN
DARI USAHA FRANCHISING
- Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
- Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
- Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
- Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
- Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha
KERUGIAN
DARI USAHA FRINCHISING
Kewenangan
outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
Perlu
perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
Untuk
membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
DAMPAK
POSITIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Dampak
positifnya yaitu dengan adanya sistem franchising ini makin luasnya peluang
lapangan kerja, dan dengan begitu setidaknya dapat mengurangi tingkat
pengangguran yang ada di indonesia. serta membuka peluang bisnis bagi para
masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan modal relatif rendah.
DAMPAK
NEGATIF DARI FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
Banyak
para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku
akibat dari kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar