Just Droping To say HI !!!!DesiSmileys.com

Rabu, 08 Januari 2014

STRATEGI WEBPLAN DAN IMPLEMENTASINYA

STRATEGI WEB PLAN DAN IMPLEMENTASINYA
1.     Strategi Web Plan
Strategi adalah Fokus, namun harus ada pemfokusan pada specific target markets, produk atau layanan yang paling penting dan pada penjualan paling produktif serta aktivitas-aktivitas pemasaran lainnya. Seperti umumnya strategi bisnis lain, strategi website memiliki fokus utama pada :
  • Fokus pada selected target markets
  • Fokus pada selected target market needs dan selected website offerings
  • Fokus pada keunggulan perusahaan atau website. Mainkan keunggulan-keunggulan tersebut dan jauhkan setiap bentuk kelemahan dan ambil kesempatan yang ada.

Website dan Proposisi lainnya
Pastikan setiap usaha atau kegiatan yang dilakukan dari website merupakan bagian dari urutan proposisi nilainya. Proposisi nilai menunjukan kelebihan yang ditawarkan, grup pasar sasarannya dan harga yang terkait. Mengawalinya dapat dilakukan dengan strategi umum website dalam urutan proposisi nilai sebagai berikut:
·         Kelebihan utama apa yang ditawarkan?
·         Siapakah pasar sasarannya?
·         Pada tingkat harga berapa?

Proposisi Nilai dan web Plan

Apabila landasan proposisi nilai telah dianggap sesuai dan dapat diterima, maka dapat segera digunakan untuk dikembangkan dan diimplementasikan pada sebuah web plan yaitu :
  1. Memahami proposisi nilai pada keseluruhan bagiannya, keuntungan atau keunggulan, konsumen sasaran, dan tingkat harga.

  1. Mengkomunikasikan proposisi nilai dengan menggunakan keseluruhan alat yang ada dan dimiliki mulai dari  advertising, positioning, public relation, kemasan atau alat yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan proposisi nilai kepada pasar sasaran yang telah ditetapkan.

  1. Memenuhu janji. Jika dalam website ditawarkan pelayanan konsumen yang bagus pada harga premium maka perlu adanya kejelasan dalam pengiriman. Jika site menekankan pada customer service, maka kirimkan barang sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Review keseluruhan elemen dari website bisnis tersebut  didasarkan pada bagaimana mereka dapat memberi pengaruh terhadap proposisi nilai.





I.1. Strategi Piramida

Strategi Piramida dapat menggambarkan elemen-elemen strategi dengan menempatkan strategi pada bagian teratas, taktik di tengah, dan program berada pada bagian terdasar. Strategi tidak akan berarti apapun tanpa adanya taktik dan program yang membuatnya nyata. Rencana website dibangun menurut top-level strateginya kemudian taktik, fundamennya dibangun berdasar program-program spesifik dengan tanggal pelaksanaan yang spesifi, anggaran pengeluaran, dan proyeksi hasil penjualan atausales.

I.2. Batasan kompetitif Website

Nilai yang dapat mendorong kearah batasan kompetitif antara lain:
  • Kecepatan Loading Halaman
  • Content yang menyegarkan
  • Pemasaran Leverage
  • Kepercayaan

I.3. Strategi Pemasaran website

Sebuah website yang berdiri sendiri tidakakan berarti apa-apa bagi sebuah bisnis atau organisasi. Kehidupan website sangat tergantung pada traffic, dan traffic tergantung pada pemasaran.
  1. Website tanpa traffic sama saja artinya dengan website yang tidak memiliki tujuan atau maksud bisnis atau organisasi yang jelas.
  2. Website tidak akan mendatangkan traffic dengan sendirinya: juka membuat sebuah website, namun tidak melakukan langkah apa pun dalam rangka mempromosikannya.
  3. Traffic membutuhkan pemasaran, Pemasaran sangat diperlukan untuk mendatangkan traffic pada sebuah website. Website yang sukses mendatangkan traffic adalah website yang dapat mengaplikasikan dari model pemasaran lama, termasuk advertising, public relation,  dan kata-kata.
  4. Masa kemasan internet sudah berakhir. Para investor tidak lagi menanamkan uangnya hanya untuk traffic saja. Mulai dari pemasaran sampai dengan pendapatan dan pengeluarannya dengan orientasi bisnis.

Features dan Benefits Statements
Feature dan benefit statements merupakan standar pemasaran klasik. Setiap produk dan layanan yang dijual akan membangun feature dan benefit statements.
Feature adalah karakteristik dari site, sementara benefit merupakan nilai positif yang diperoleh setiap orang yang menggunakan site tersebut.

2.     Model Bisnis (Business Model)

1.  Portfolio Site : Sama seperti business card di web
Site ini memberikan informasi. Target user mereka datang untuk menemukan informasi mengenai sebuah bisnis. Portfolio site tidak secara spesifik menjual sesuatu tetapi biasanya mendukung penjualan dengan mendorong atau membuat keputusan pembelian menjadi lebih mudah.

2.  Basic Commerce Model: Penjualan dan keuntungan
     Business website yang paling sederhana adalah yang didasarkan atas kemampuan mendatangkan penjualan atau profit.

3.  Content Model: Berdasarkan advertising
      Contens Sites bekerja secara ekonomis seperti aliran jaringan televisi, free content bagi user di biayai dengan iklan yang dilihat oleh user.

4.  Community Sites
Sebuah site community biasa menawarkan e-mail, bulletin board, dan forum, fokus umum bagi beberapa grup yang memiliki ketertarikan yang sama, community site biasanya diawali dengan sebuah grup, klub, atau organisasi pemerintah. Kebaikan dari mereka adalah biasanya disponsori oleh bisnis yang ingin mengambil keuntungan dari kegemaran mereka yang sama.

Site Hasil Cangkokan atau Kombinasi

Kebanyakan site menawarkan kombinasi keuntungan kepada target usernya dan biasanya mengkombinasikan contens dan komunitas dengan sentuhan portfolio dan commerce.

Kesimpulan Business Model

Untuk site kombinasi atau cangkokan perlu menjelaskan bagaimana kombinasi atu cangkokan akan medatangkan pendapatan dan pastikan usaha di website ini mendatangkan uang.
3.     Site Positioning
Site Positioning merupakan persamaan website dengan product positioning dalam strategi pemasaran dan strategi produk. Positioning yang baik adalah yang dapat memainkan kekuatan sebuah perusahaan dan kekuatan sebuah produk, dan menjauhkannya dari kelemahannya dengan menempatkan produk yang dapat menjangkau pembeli yang profilnya mendekati dengan kebutuhan yang dilayani, pada saluran yang dapat dijangkau, dan pada harga yang ditetapkan.

1)      Tujuan dan misi website

·         Objek website
Rencana yang baik adalah yang menetapkan secara spesifik apa objek website yang terkonsentrasi dan dapat diukur melalui layanan konsumen, pengurangan biaya, pengembangan branding secara umum atau yang lainnya.



·         Misi website
Beberapa rencana website juga menyertakan pernyataan misi yang menjelaskan bisnis yang dilakukan untuk membantu dalam mengkomunikasikan ide-ide fundamental dari bisnis.
·         Keterlibatan dalam bisnis
Semakin luasnya pendefinisian bisnis akan sangat membantu memahami dalam bisnis apa sebenarnya kita terlibat.
·         Kepuasan konsumen
Para ahli terkemuka dalam pengembangan kepuasan konsumen melihat misi sebagai bentuk penjelasan dari tujuan kepuasan konsumen.
·         Filosofi tempat kerja
Beberapa pernyataan misi juga menjelaskan tentang tujuan internal, seperti pemeliharaan lingkungan kerja kreatif dan penghargaan atas adanya perbedaan.

2)       Milestone dan implementasi
Keputusan yang dibuat dan langkah yang diambil semuanya dilakukan untuk meletakan rencana dalam aksi yang memberikan keuntungan dari perencanaan yang terfokus. Faktor-faktor penting dalammilestone dan implementasinya adalah berupa tingkat kesederhanaan dari rencana, spesifikasi dari rencana, realitas rencana dan kekompletan rencana.
Sebuah rencana akan sulit diimplementasikan kecuali rencana ini cukup sederhana, spesifik, realistis dan komplet. Perencanaan inipun masih harus didukung oleh yang melakukan follow up pada kensentrasi utama rencana dan milestone spesifik serta hasil yang spesifik.
Perencanaan yang sudah disusun harus diimplementasikan melalui tindakan-tindakan (milestone) dengan aktivitas yang spesifik dan terukur, lebih dari sekadar dokumen.
Setelah mengulas hasil implementasi dari rencana-rencana yang disusun dengan orang-orang yang berkompeten, maka perlu diadakan penentuan tujuan baru  dan koreksi atas implementasi rencana yang telah dilakukan.

* Formula bagi perencanaan yang bertahan :

a.       Setelah rencana dimulai, tuliskan hasil sebenarnya kedalam ramalan penjualan, anggaran pengeluaran, dan milestone.
b.      Ingatlah selalu bila hasil sebenarnya mengindikasikan perlua adanya perubahan.
c.       Tetaplah pada actual mode dan lakukan penyesuaian untuk perencanaan kas sebenarnya beberapa bulan bulan ke depan.
d.      Setelah tiap bulan diselesaikan, tuliskan hasil sebenarnya di sebelah angka-angka perencanaan yang telah direvisi ke dalam actual area.







4.     Analisis Varience
Variance dapat memberikan pandangan ke dalam bisnis dan saran atas manajemen yang sedang dilaksanakan. Analisis variance melihat setelah kejadian atas apa yang menyebabkan perbedaan antara perencanaan dengan apa yang terjadi sebenarnya. Jika penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan yang direncanakan, maka biaya penjualan tentu saja menjadi lebih tinggi dari rencananya, dan gross margin-nya pun lebih tinggi.

Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimen laboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan.


sumber :  3211626stmik.wordpress.com/artikel-2/strategi-web-plan-dan-implementasinya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar